Bagaimana Caranya Ya Kita Bantu Palestina?

Bagaimana caranya ya kita bantu Palestina?

Mungkin itu pertanyaan yang melekat dikening sebagian kita. Semua kita bisa menjadi peduli terhadap Palestina, di antaranya adalah melakukan salah satu dari kegiatan di bawah ini:

  1. Memberikan bantuan dana ketika ada aksi penggalangan dana, dan juga bisa secara rutin kepada lembaga-lembaga kemanusiaan yang dipercaya untuk itu
  2. Mendoakan rakyat palestina disetiap do’a sholat kita
  3. Memboykot semua produk Israel maupun yang mendanai Israel
  4. Ikut Aksi Longmarch Solidaritas Palestina, jika di daerah mu ada aksi ini
  5. Ikut menyebarkan berita-berita dan opini-opini yang membentuk dukungan masyarakat untuk Palestina diberbagai media
  6. Mendorong pemerintahan Indonesia agar segera mendirikan konsulat Indonesia di Gaza dan Tepi Barat Palestina
  7. Mendorong pemerintahan Indonesia agar mendorong Negara-negara di dunia yang mempunyai hubungan diplomatik dengan Israel agar segera memutuskannya dan mengisolasi Israel dari pergaulan dunia
  8. Dan tentunya dukung selalu kemerdekaan Palestina beserta pembebasan tanah-tanah yang telah di rampas Israel secara penuh

2 thoughts on “Bagaimana Caranya Ya Kita Bantu Palestina?

  1. Kemerdekaan Indonesia,
    Berawal dari Mesir dan Palestina
    Kalau ada ribut-ribut di negara Arab, misalnya di Mesir, Palestina, atau Suriah, kita sering bertanya apa kolerasi dukungan terhadap negara tersebut. Hari ini ketika Palestina diserang, mengapa kita (bangsa Indonesia) ikut sibuk?

    Sebagai orang Indonesia, sejarah menjelaskan bahwa kita berhutang dukungan untuk Palestina dan negara arab lain. Sukarno-Hatta memproklamasikaan kemerdekaan RI de facto pada 17 Agustus 1945, tetapi perlu diingat bahwa untuk berdiri (de jure) sebagai negara yang berdaulat, Indonesia membutuhkan pengakuan dari bangsa-bangsa lain. Pada poin ini kita tertolong dengan adanya pengakuan dari tokoh tokoh Timur Tengah, sehingga negara Indonesia bisa berdaulat.

    Gong dukungan untuk kemerdekaan Indonesia ini dimulai dari Palestina dan Mesir, seperti dikutip dari buku “Diplomasi Revolusi Indonesia di Luar Negeri” yang ditulis oleh Ketua Panitia Pusat Perkumpulan Kemerdekaan Indonesia , M. Zein Hassan Lc. # Kenapa Kita Memikirkan Palestina? M. Zein Hassan Lc. Lt. sebagai pelaku sejarah, menyatakan dalam bukunya pada hal. 40, menjelaskan tentang peran serta, opini dan dukungan nyata Palestina terhadap kemerdekaan Indonesia, di saat negara-negara lain belum berani untuk memutuskan sikap.

    Dukungan Palestina ini diwakili oleh mufti besar Palestina, Syekh Muhammad Amin Al-Husaini yang secara terbuka mengenai kemerdekaan Indonesia pada 6 September 1944, Radio Berlin berbahasa Arab menyiarkan ‘ucapan selamat’ mufti Besar Palestina Amin Al-Husaini (beliau melarikan diri ke Jerman pada permulaan perang dunia ke dua) kepada Alam Islami, bertepatan ‘pengakuan Jepang’ atas kemerdekaan Indonesia. Berita tersebut disiarkan melalui radio dua hari berturut- turut, disebar-luaskan , bahkan harian Al-Ahram yang terkenal telitinya juga menyiarkan.

    Syekh Muhammad Amin Al-Husaini dalam kapasitasnya sebagai mufti Palestina juga berkenan menyambut kedatangan delegasi “Panitia Pusat Kemerdekaan Indonesia” dan memberi dukungan penuh. Sayang, peristiwa bersejarah tersebut tidak banyak diketahui generasi sekarang, mungkin juga para pejabat di negeri ini. Bahkan dukungan ini telah dimulai setahun sebelum Sukarno-Hatta benar-benar memproklamirkan kemerdekaan RI.

    Seorang Palestina yang sangat bersimpati terhadap perjuangan Indonesia, Muhammad Ali Taher. Beliau adalah seorang saudagar kaya Palestina yang spontan menyerahkan seluruh uangnya di Bank Arabia tanpa meminta tanda bukti dan berkata,
    “Terimalah semua kekayaan saya ini untuk memenangkan perjuangan Indonesia”.
    Setelah itu dukungan mengalir, di jalanan Palestina terjadi gelombang demonstrasi untuk solidaritas dan dukungan kepada Indonesia oleh masyarakat Timur Tengah.

    Ketika terjadi serangan Inggris atas Surabaya 10 November 1945 yang menewaskan ribuan penduduk Surabaya, demonstrasi anti Belanda-Inggris merebak di Timur Tengah, khususnya Mesir. Shalat ghaib dilakukan oleh masyarakat di lapangan-lapang an dan masjid- masjid di Timur Tengah untuk para syuhada yang gugur dalam pertempuran yang sangat dahsyat itu.

    Yang mencolok dari gerakan massa internasional adalah ketika momentum Pasca Agresi Militer Belanda ke-1, 21 juli 1947, pada 9 Agustus. Saat kapal Volendam milik Belanda pengangkut serdadu dan senjata telah sampai di Port Said. Ribuan penduduk dan buruh pelabuhan Mesir berkumpul di pelabuhan itu. Yang mencengangkan, mereka menggunakan puluhan kapal boat dengan bendera merah putih yang berkeliaran pesisir Port Said guna mengejar, menghalau dan melakukan blokade terhadap kapal-kapal perusahaan asing yang ingin menyuplai air & makanan untuk kapal Volendam milik Belanda yang berupaya melewati Terusan Suez, hingga kembali ke pelabuhan.

Leave a comment